Sejarah Sistem Digital Dan Analog serta
Pengertian,Perbedaan, Keunggulan dan kelemahan Sistem Digital Dan Analog
Sistem
digital merupakan bentuk sampling dari sytem analog. digital pada dasarnya di
code-kan dalam bentuk biner (atau Hexa). besarnya nilai suatu sistem digital
dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga sangat
mempengaruhi nilai akurasi sistem digital. Contoh kasus ada sistem digital
dengan lebar 1 byte (8 bit). maka nilai-nilai yang dapat dikenali oleh sistem
adalah bilangan bulat dari 0 – 255 ( 256 nilai : 2 pangkat 8 ).
Pada sistem analog, terdapat amplifier di sepanjang jalur transmisi. Setiap amplifier menghasilkan penguatan (gain), baik menguatkan sinyal pesan maupun noise tambahan yang menyertai di sepanjang jalur transmisi tersebut. Pada sistem digital, amplifier digantikan regenerative repeater. Fungsi repeater selain menguatkan sinyal, juga “membersihkan” sinyal tersebut dari noise. Pada sinyal “unipolar baseband”, sinyal input hanya mempunyai dua nilai – 0 atau 1. Jadi repeater harus memutuskan, mana dari kedua kemungkinan tersebut yang boleh ditampilkan pada interval waktu tertentu, untuk menjadi nilai sesungguhnya di sisi terima.
Keuntungan kedua dari sistem komunikasi digital adalah bahwa kita berhubungan dengan nilai-nilai, bukan dengan bentuk gelombang. Nilai-nilai bisa dimanipulasi dengan rangkaian rangkaian logika, atau jika perlu, dengan mikroprosesor. Operasi-operasi matematika yang rumit bisa secara mudah ditampilkan untuk mendapatkan fungsi-fungsi pemrosesan sinyal atau keamanan dalam transmisi sinyal.
Pada sistem analog, terdapat amplifier di sepanjang jalur transmisi. Setiap amplifier menghasilkan penguatan (gain), baik menguatkan sinyal pesan maupun noise tambahan yang menyertai di sepanjang jalur transmisi tersebut. Pada sistem digital, amplifier digantikan regenerative repeater. Fungsi repeater selain menguatkan sinyal, juga “membersihkan” sinyal tersebut dari noise. Pada sinyal “unipolar baseband”, sinyal input hanya mempunyai dua nilai – 0 atau 1. Jadi repeater harus memutuskan, mana dari kedua kemungkinan tersebut yang boleh ditampilkan pada interval waktu tertentu, untuk menjadi nilai sesungguhnya di sisi terima.
Keuntungan kedua dari sistem komunikasi digital adalah bahwa kita berhubungan dengan nilai-nilai, bukan dengan bentuk gelombang. Nilai-nilai bisa dimanipulasi dengan rangkaian rangkaian logika, atau jika perlu, dengan mikroprosesor. Operasi-operasi matematika yang rumit bisa secara mudah ditampilkan untuk mendapatkan fungsi-fungsi pemrosesan sinyal atau keamanan dalam transmisi sinyal.
Keuntungan
ketiga berhubungan dengan range dinamis. Kita dapat mengilustrasikan hubungan
ini dalam sebuah contoh. Perekaman disk piringan hitam analog mempunyai masalah
terhadap range dinamik yang terbatas. Suara-suara yang sangat keras memerlukan
variasi bentuk alur yang ekstrim, dan sulit bagi jarum perekam untuk mengikuti
variasi-variasi tersebut. Sementara perekaman secara digital tidak mengalami
masalah, karena semua nilai amplitudo-nya, baik yang sangat tinggi maupun yang
sangat rendah, ditransmisikan menggunakan urutan sinyal terbatas yang sama.
Namun di
dunia ini tidak ada yang ideal, demikian pula halnya dengan sistem komunikasi
digital. Kerugian sistem digital dibandingkan dengan sistem analog adalah,
bahwa sistem digital memerlukan bandwidth yang besar. Sebagai contoh, sebuah
kanal suara tunggal dapat ditransmisikan menggunakan single -sideband AM dengan
bandwidth yang kurang dari 5 kHz. Dengan menggunakan sistem digital, untuk
mentransmisikan sinyal yang sama, diperlukan bandwidth hingga empat kali dari
sistem analog. Kerugian yang lain adalah selalu harus tersedia sinkronisasi.
Ini penting bagi sistem untuk mengetahui kapan setiap simbol yang terkirim
mulai dan kapan berakhir, dan perlu meyakinkan apakah setiap simbol sudah
terkirim dengan benar.
Secara
gampangannya, digital itu adalah 0 dan 1, atau logika biner, atau diskrit,
sedang analog adalah continous. Digital bisa dilihat sebagai analog yang
dicuplik/di sampling, kalau samplingnya semakin sering atau deltanya makin
kecil, katakan mendekati nol, maka sinyal digital bisa terlihat menjadi analog
kembali. Menghitung sinyal digital lebih gampang karena diskrit, sedang analog
anda harus menggunakan diferensial integral.
cara bodone
(paling bodo) nek analog bentuk gelombange sinus (ujungnya tumpul gitulah),
digital itu bentuk gelombangnya Kotak.
Kalau alat2
yg digital, itu yang dibuat dan bekerja didasarkan pada prinsip digital, ini
lebih gampang dari analog, tapi sekarang ini analog menjadi trend lagi, karena
digital dengan clock yg makin kecil Gega Herzt atau lebih, perilakunya sudah
menjadi seperti rangkaian analog, jadi diperlukan ahli-ahli rangkaian analog.
kalau untuk telekomunikasi, mau tidak mau masih melibatkan analog, karena harus
menggunakan sinyal pembawa (carrier), komunikasi digitalpun hanya datanya yg
didigitalkan (data digital (0-1) dimodulasi dengan carrier sinyal analog) di
akhirnya harus diubah lagi jadi analog. Kalau contoh komponen yg bekerja dengan
prinsip analog : Transistor, Tabung TV, IC-IC TTL, IC Catu daya. Digital : IC
logika, microcontroller, FPGA. Rangkaian analog adalah kebutuhan dasar yang tak
tergantikan di banyak sistem yang kompleks, dan menuntut kinerja yang tinggi.
Coba kita
lihat sedikit aplikasi dimana analog sulit atau bahkan mustahil untuk
digantikan.
1. Pemrosesan Sinyal dari Alam secara alamiah, sinyal
yang dihasilkan alam itu adalah berbentuk analog. misalnya sinyal suara dari
mikrofon, seismograph dsb walaupun kemudian bisa diproses dalam domain digital,
sehingga banyak alat yang mempunyai bagian ADC dan DAC. nah pembuatan ADC dan DAC
dengan presisi dan kecepatan tinggi, konsumsi daya rendah itu sangat sulit, ini
memerlukan orang-orang analog.
2. Komunikasi Digital Untuk mengirim sinyal melalui kabel
yang panjang biasanya juga harus diubah dulu menjadi sinyal analog, memerlukan
juga perancangan ADC dan DAC.
Data storage –> binari (Digital) dibaca oleh “magnetic head” –> ANALOG (small, few milli Volt, high noise) disini sinyal perlu di “amplified, filtered, and digitized”
Data storage –> binari (Digital) dibaca oleh “magnetic head” –> ANALOG (small, few milli Volt, high noise) disini sinyal perlu di “amplified, filtered, and digitized”
3. Disk Drive Electronics Penerima nir-kabel (wireless)
Sinyal yang diambil/diterima oleh antenna penerima RF adalah ANALOG (few milli
volt, high noise)
4. Penerima Optis mengirim data kecepatan tinggi melalui
jalur fiber optic yang panjang data harus diubah menjadi bentuk cahaya (light)
= ANALOG perlu perancangan rangkaian kecepatan tinggi, dan pita lebar (broad
band) oleh orang analog. (saat ini kecepatan receiver 10-40Gb/s)
5. Sensor Video Camera –> citra/image diubah menjadi
arus mengunakan larik fotodioda
sistem ultrasonik –> menggunakan sensor akustik untuk menghasilkan tegangan yang proporsional dengan amplitudeaccelerometer –> mengaktifkan kantong udara ketika kendaraan menabrak sesuatu, maka perubahan kecepatan diukur sebagai akselerasi
itu adalah kerjaan Analog
sistem ultrasonik –> menggunakan sensor akustik untuk menghasilkan tegangan yang proporsional dengan amplitudeaccelerometer –> mengaktifkan kantong udara ketika kendaraan menabrak sesuatu, maka perubahan kecepatan diukur sebagai akselerasi
itu adalah kerjaan Analog
6. Mikroprosesor & Memory walaupun sesungguhnya
DIGITAL, tapi pada kecepatan tinggi (high speed digital design), perilakunya
mirip analog –> dilihat sebagai sinyal analog –> perlu pengertian tentang
sistem Analog
kenapa
analog lebih sulit dari digital?
1. digital
hanya mempertimbangkan speed, power dissipation analog harus memepertimbangkan
speed, power dissipation, gain, precission, supply voltage dsb
2. Analog
lebih sensitif terhadap derau/noise, crosstalk dan interferensi (kecepatan &
presisi).
3. jarang
yang bisa diotomatisasi dalam perancangan seperti digital yang bisa di Lay out
dan sintesis secara otomatis.
4. Modelling
& Simulation untuk analog memerlukan pengalaman karena banyak efek dan
perilaku yang “aneh”
5. Teknologi
sekarang banyak digunakan dan dirancang untuk memproduksi produk digital,
karena itu sulit kalau mau memproduksi yang analog.
Dalam konteks komputer (mesin
komputer) maka analog dan digital dalam penerapannya yaitu:
- Analog Computer
Digunakan untuk data yang sifatnya kontinyu dan bukan data yang berbentuk angka, tetapi dalam bentuk fisik,seperti misalnya arus listrik,temperatur,kecepatan,tekanan,dll
- Digital Computer
Digunakan untuk data berbentuk angka atau huruf
Keunggulan :
– Memproses data lebih tepat dibandingkan dengan komputer analog
– Dapat menyimpan data selama masih dibutuhkan oleh proses
– Dapat melakukan operasi logika
– Data yang telah dimasukkan dapat dikoreksi atau dihapus– Output dari komputer digital dapat berupa angka, huruf,grafik maupun gambar
- Hybrid ComputerKombinasi komputer analog dan digital.
- Analog Computer
Digunakan untuk data yang sifatnya kontinyu dan bukan data yang berbentuk angka, tetapi dalam bentuk fisik,seperti misalnya arus listrik,temperatur,kecepatan,tekanan,dll
- Digital Computer
Digunakan untuk data berbentuk angka atau huruf
Keunggulan :
– Memproses data lebih tepat dibandingkan dengan komputer analog
– Dapat menyimpan data selama masih dibutuhkan oleh proses
– Dapat melakukan operasi logika
– Data yang telah dimasukkan dapat dikoreksi atau dihapus– Output dari komputer digital dapat berupa angka, huruf,grafik maupun gambar
- Hybrid ComputerKombinasi komputer analog dan digital.
ISTILAH
digital yang selalu kamu dengar sehari-hari itu berarti apa sih? Mulai dari jam
digital, apa bedanya dengan jam analog ? Apakah pesawat telpon kamu yang sudah
memiliki tombol-tomol angka berarti sudah digital? (bandingkan dengan pesawat
telp yang menggunakan ”piringan dial” apakah itu diesbut Analog? Lantas
bagaimana dengan album musik kamu yang masih berupa pita kaset atau keping
disk? Apakah termasuk kategori analog atau digital juga ? Atau bagaimana juga
dengan kamera film (selulosa) dan juga kamera ”digital” kamu?
Analog
berarti kuno dan digital berarti moderen, analog murah, digital mahal, atau
analog berarti tidak seperti digital yang identik dengan angka-angka. Begitulah
anggapan ”awam” tentang analog dan digital. Coba saja kamu lihat istilah jam
analog dan jam digital, perbedaannya adalah yang menggunakan ”jarum” adalah
analog, dan yang berupa ”display” angka-angka adalah digital.
Analog dan digital sebenarnya lebih kepada istilah dalam penyimpanan
Analog dan digital sebenarnya lebih kepada istilah dalam penyimpanan
dan
penyebaran data. Data Analog disebarluaskan melalui gelombang elekromagnetik
(gelombang radio) secara terus menerus, yang banyak dipengaruhi oleh faktor
”pengganggu”, sementara data digital adalah merubah data menjadi sederhana yaitu
”hanya” terdiri dari ”0” dan ”1”, yang akan lebih mudah untuk di sebarkan
secara mudah tanpa terjadi ”gangguan”.
Pemahaman
yang mudah tentang analog dan digital adalah pada pita kaset lagu dan file MP3
kamu. Jika kamu meng-copy (menyalin) atau merekam pita kaset, tentu hasilnya
banyak ditentukan oleh alat perekamnya, kebersihan ”head” rekam nya, dan
sebagainya, semakin banyak kamu merekam ke tempat lain, kualitas suaranya akan
berubah. Tapi dengan meng-copy file MP3, kamu akan mendapat salinannya sama persis
dengan aslinya, berapapun banyaknya kamu menggandakannya.Kini ada juga yang
menyalin lagu-lagu dari pita kaset menjadi file, atau disebut juga
“men-digital-isasi” Namun dalam bidang audio ini, sistem analog masih memiliki
beberapa ”keunggulan” dibanding sistem digital, yang menyebabkan masih ada
beberapa penggemar fanatik yang lebih menyukai rekaman analog.
Perbedaan
kamera analog (manual) dan kamera digital hanya terletak pada media
penyimpanannya, kalau kamera sebelumnya ”menyimpan” data gambar dalam bentuk
filem yang harus kamu proses dulu untuk bisa mendapatkan ”foto” nya, sementara
kamrea digital menyimpan data gambarnya dalam bentuk data ”digital” yang bisa
langsung kamu nikmati sesaat setelah ”dijepret” Dalam bidang telekomunikasi,
perbedaan telepon analog dan digital,
bukan
berdasarkan jenis pesawat teleponnya, namun kepada ”sistem” di sentral
teleponnya, walaupun untuk mendukung sistem sentra yang digital, diperlukan
pesawat telepon khusus. Begitu juga dengan siaran televisi analog dan digital.
Siaran Analog kadang terganggu oleh cuaca, letak bangunan, dan penyebab
lainnya, sementara siaran digital memiliki kualitas suara dan gambar yang lebih
bagus, karena ”data”-nya tidak mengalami ”gangguan” saat dikirim ke TV
penerima.
Kesimpulan :
system digital merupakan perkembangan dari teknologi digital. Sistem analog,
terdapat amplifier di sepanjang jalur transmisi. sedangakan Sistem digital
merupakan bentuk sampling dari sytem analog. digital pada dasarnya di code-kan
dalam bentuk biner (atau Hexa). Analog dan digital sebenarnya lebih kepada
istilah dalam penyimpanan dan penyebaran data. Data Analog disebarluaskan
melalui gelombang elekromagnetik (gelombang radio) secara terus menerus, yang
banyak dipengaruhi oleh faktor ”pengganggu”, sementara data digital adalah
merubah data menjadi sederhana yaitu ”hanya” terdiri dari ”0” dan ”1”, yang
akan lebih mudah untuk di sebarkan secara mudah tanpa terjadi ”gangguan”.
Comments
Post a Comment